Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Legowo



CARA TANAM PADI LEGOWO

            Padi menjadi salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman pangan. Tanaman ini menjadi salah satu komoditas pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berbagai penelitian dalam rangka pengembangan budidaya padi sawah telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas padi, baik itu kualitas benih, varietas unggul, maupun peningkatan produktivitas. Semua penelitian tarsebut berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil dari tanaman padi.


            Produktivitas padi sawah dapat menurun secara drastic akibat serangan hama, penyakit, dan gulma, fotosintesis yang kurang optimal, dan tingkat persaingan antar tanaman yang begitu besar dalam menyerap unsur hara. Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengubah cara tanam tanaman tersebut. Di Indonesia telah dikenal cara tanam “Legowo”. Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanam pada baris tengah. Ada beberapa tipe dari cara tanam ini diantaranya legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Pengertian jajar legowo 4:1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam lebih dari atau sama dengan 2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4:1 adalah 20 cm (jarak antar baris) x 10 cm (jarak dalam baris) x 40 cm (jarak antar tanaman pinggir/barisan kosong). Jarak tanam ini bisa dimodifikasi sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tinkat kesuburan tanahnya.  Pemilihan jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal.




 



Gambar 1. Contoh legowo 4:1


Tujuan dari cara tanam legowo adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.

2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.

3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.

4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.

5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.
















Sumber:
Departemen Pertanian. 2010. Tanam Padi Cara Jajar Legowo di Lahan Sawah. http://banten.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=171:tanam-padi-cara-jajar-legowo-di-lahan-sawah&catid=11:leaflet&Itemid=11. [Diakses tanggal 03 Oktober 2010]




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar