Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Serba-Serbi Penelitian Skripsi Part 1


3 Lokasi = 3 Proposal

Bagi mahasiswa perguruan tinggi atau universitas sudah barang wajib menyusun tugas akhir atau skripsi sebagai syarat kelulusan untuk meperoleh gelar S1-nya. Penyusunan skripsi merupakan proses belajar mahasiswa menulis karya ilmiah. Skripsi ini juga merupakan sebuah pembuktian dari aplikasi apa yang telah dipelajari sewaktu kuliah. Sebelum menyusun skripsi tentunya setiap mahasiswa harus melakukan berbagai tahap persiapan hingga tahap akhir yaitu publikasi skripsi. Dari tahap persiapan, mahasiswa harus mencari topik penelitian, lokasi penelitian, pembuatan proposal penelitian, pencarian data sekunder, persiapan bahan dan alat atau survei pendahuluan di lokasi penelitian. Nah dalam posting ini saya akan bercerita mengenai pengalaman dalam proses tahap awal atau tahap persiapan penyusunan skripsi.
Saya merupakan mahasiswa bidang sosial ekonomi pertanian dan penelitian saya mengambil topik risiko bisnis pertanian. Penentuan topik ini sudah saya lakukan sejak semester 6 ketika kuliah dan tidak berubah hingga skripsi. Penentuan topik ini didasarkan pada mata kuliah favorit saya yaitu mata kuliah risiko bisnis. Atas dasar ketertarikan tersebut maka saya memutuskan untuk mengambil topik tersebut. Kalau duhitung-hitung, saya sudah membuat total 3 proposal penelitian dengan topik yang sama tetapi lokasi yang berbeda dan komoditas yang berbeda.
Pada awalnya saya menyusun proposal penelitian untuk analisis risiko produksi pada bisnis pembesaran ikan gurame tanpa tahu lokasi penelitian mana yang akan saya gunakan sebagai lokasi penelitian. Setelah proposal hampir setengah jadi maka saya memutuskan untuk melakukan survei lapang untuk mencari lokasi penelitian yaitu pengusaha ikan gurame. Beberapa daftar pengusaha ikan gurame telah saya peroleh melalui pencarian di internet dan skripsi sebelumnya. Karena saya malas untuk penelitian jauh dari lokasi kampus maka saya mencari lokasi penelitian yang dekat dengan kampus. Ada dua lokasi penelitian yang dekat dengan kampus yaitu berupa kelompok tani ikan gurame dan perusahaan CV. Kegiatan survei lapang saya lakukan pada kedua lokasi tersebut. Hasil survei lapang tersebut cukup mengecewakan. Kelompok tani ikan tersebut tidak berhasil saya temukan dan tidak diketahui lokasinya ada dimana. Pengusaha ikan yang sudah berbentuk CV tersebut bukanlah pengusaha pibadi tetapi lebih seperti tengkulak yang mengumpulkan hasil panen ikan dari petani untuk dijual lagi ke pasar. Lokasi penelitian tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan dan tidak sesuai dengan topik yang akan saya teliti. Karena susahnya mencari pengusaha ikan gurame skala menengah ke atas di dekat kampus akhirnya saya mengubah komoditas yang saya teliti. Dari komoditas ikan gurame saya berniat untuk meneliti komoditas buah-buahan atau sayuran.
Saya mencoba mencari lokasi perusahaan yang membudidayakan komoditas buah-buahan dan sayuran di sekitar kampus. Saya pun menemukan satu perusahan yang cukup besar yang bergerak dalam bidang pertanian dan agrowisata. Ternyata komoditas yang paling banyak dikembangkan di perusahan tersebut adalah buah-buahan yaitu jambu jamaika ataua jambu bol. Setelah diskusi dengan mador kebun untuk mengetahui kondisi lapangan tanaman jambu jamaika, akhirnya saya memutuskan untuk memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian karena permasalahan yang dihadapi pada perusahaan tersebut sesuai dengan topik penelitian saya. Tidak lama kemudian, saya memutuskan untuk mengirim surat izin penelitian di perusahaan tersebut. Setelah memperoleh lokasi penelitian, langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah menyusun proposal penelitian untuk lokasi dan komoditas yang baru yaitu jambu jamaika tetapi masih dengan topik yang sama yaitu risiko produksi. Dalam penyusunan proposal dibutuhkan data sekunder terkait dengan jambu jamaika seperti data produksi atau konsumsi. Saya pun mencuba untuk mencari data sekunder dari internet, literatur buku, skripsi, hingga jurnal. Akan tetapi dari semua sumber tersebut tidak ada data mengenai jambu jamaika. Berbagai instansi pun juga saya datangi seperti BPS, Kementrian Pertanian, Direktorat Jendral Hortikultura sampai Balai Litbang Pertanian. Dari instansi-instansi tersebut tidak diperoleh data mengenai jambu jamaika bahkan menurut pihak dari Balai Litbang Pertanian menyebutkan bahwa jambu jamaika ini merupakan komoditas langka. Hal ini pun saya konsultasikan dengan dosen pembimbing. Saran dari dosen pembimbing saya menyebutkan bahwa sebaiknya tidak memaksakan untuk mengambil komoditas tersebut karena data sekunder yang sulit dicari. Oleh karena itu saya mencoba untuk berpindah lagi ke komoditas lain dan lokasi yang lain.
Saya mencoba untuk jalan-jalan di daerah sekitar kampus untuk mendapat gambaran mengenai kondisi pertanian di daerah sekitar kampus dan mencari tahu komoditas pertanian apa yang paling banyak diusahakan oleh masyarkat. Akhirnya, saya pun mendapat inspirasi untuk mengambil komoditi jagung manis. Dari hasil jalan-jalan tersebut saya melihat masyarakat banyak menanam tanaman jagung dan ternyata sebagian besar yang saya lihat adalah tanaman jagung manis. Setelah komoditi sudah ada maka saya melanjutkan pencaraian data sekunder terkait dengan jagung manis di dinas pertanian setempat untuk menentukan daerah mana yang memiliki produksi tertinggi. Ternyata dinas pertanian setempat tidak memiliki data sekunder tentang jagung manis tetapi data mengenai jagung secara keseluruhan ada banyak. Hal ini saya konsultasikan lagi dengan dosen pembimbing. Dosen pembimbing pun menyarankan untuk menggunakan data jagung secara keseluruhan saja. Akhirnya setelah dua kali pindah lokasi, lokasi terakhir yang saya temui adalah sebuah desa di sekitar kampus dan komoditi yang dianalisis adalah jagung manis dengan objek penelitian adalah petani jagung manis. Ini merupakan lokasi ketiga dan menjadi lokasi terpilih pada penelitian saya.
Dari cerita diatas, ada beberapa tips terkait dengan tahap persiapan penelitian khususnya untuk bidang sosial ekonomi pertanian ini sebagai berikut:
1.   Tentukan topik dan tujuan penelitian.
2.   Tentukan calon lokasi penelitian yang disesuakan dengan topik penelitian dan sekiranya memiliki masalah sesuai dengan topik penelitian yang akan diangkat. Buatlah sebanyak-banyaknya alternatif pilihan tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian.
3.    Lakukan survei pendahuluan pada semua calon lokasi penelitian yang telah direncanakan sebelumnya dan gali informasi mengenai objek penelitian dan permasalahan yang terjadi di lokasi-lokasi tersebut.
4.   Apabila permasalahan pada calon lokasi penelitian sesuai dengan topik penelitian maka lokasi tersebut dapat dipilih sebagai lokasi penelitian.
5.    Kumpulkan data sekunder terkait dengan objek penelitian dan lokasi penelitian misalnya tentang data statistik daerah atau data statistik komoditas penelitian.
6.     Tentukan metode penelitian yang akan digunakan.
7.      Susun proposal sesuai dengan topik, lokasi dan objek penelitian.
8.      Konsultasikan setiap permasalahan dengan dosen pembimbing.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar