Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Peralatan Makan dan Minum Melamin

Sumber : http://untukbangsa.com
Saat ini dipasaran, ada berbagai macam peralatan makan yang terbuat dari plastik. Salah satu yang cukup populer di masyarakat adalah peralatan makan yang terbuat dari melamin. Peralatan makan dari melamin banyak digunakan oleh masyarakat karena mempunyai kekuatan yang baik, desain warna yang menarik dan beragam, ringan dan tidak mudah pecah. Namun pada saat ini banyak perlatan melamin yang terbuat bukan dari bahan melamin sebenarnya tetapi dari melamin tiruan. Peralatan makan dan minum melamin biasanya harganya lebih murah.
Peralatan makan dan minum dari melamin asli terbuat dari resin atau plastik melamin formaldehid. Melamin formaldehid merupakan hasil reaksi antara melamin (triasin) dan formaldehid dengan perbandingan molekul tertentu. Sedangkan melamin tiruan yang banyak beredar di pasaran dengan harga yang relatif lebih murah terbuat dari urea-formaldehid. Secara kasat mata, peralatan makan dan minum melamin asli dan melamin tiruan hampir sama, tetapi jika terkena makanan dan minuman panas, melamin tiruan lebih mudah melepaskan formaldehid. Jika peralatan makan dan minum melamin digunakan pada suhu tinggi atau mewadahi pangan yang panas dan atau asam, kemungkinan akan melepaskan melamin, uap formaldehid dan formaldehid yang berpindah (migrasi) ke dalam pangan.
Larutan formaldehid lebih dikenal masyarakat sebagai formalin. Formaldehid digolongkan sebagai karsinogen kelas 1A, artinya ditemukan cukup bukti pada manusia menyebabkan kanker saluran pernafasan (nasofaring) jika terhirup dalam jangka lama. Jika tertelan dapat menyebabkan rasa terbakar pada mulut serta tenggorokan dan kemungkinan dapat menyebabkan kanker lambung. Melamin (triasin) merupakan senyawa kimia organik mengandung kadar nitrogen sebesar 66% b/b. Melamin jika tertelan secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak, dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan keracuna pada ginjal jika melampaui batas asupan harian yang dapat ditoleransi yaitu 0,2 mg/kg berat badan.
Cara membedakan peralatan makan dan minum melamin asli dengan melamin tiruan:
1. Peralatan makan dan minum melamin asli lebih mengkilap, sedangkan melamin tiruan agak kusam.
2. Peralatan makan dan minum melamin asli lebih mahal dari yang tiruan.
3. Jika direbus, melamin tiruan akan melepaskan bau yang menyengat (bau formalin).
Tips menggunakan perlatan makan dan minum melamin:
  • Pilih peralatan makan dan minum melamin yang mencantumkan petunjuk penggunaan, merk dan nama produsen yang jelas, dan gunakan sesuai petunjuk penggunaan.
  • Pilih peralatan yang mencantumkan logo SNI dan tara pangan.
  • Jangan gunakan peralatan makan dan minum melamin yang rusak atau permukaannya terkelupas atau tergores.
  • Jangan gunakan peralatan makan dan minum melamin untuk mengukus.
  • Jangan gunakan dalam microwave atau oven.
  • Jangan gunakan peralatan makan dan minum melamin untuk mewadahi makanan yang berair aatau berasa asam, terlebih dalam keadaan panas.
  • Jangan gunakan deterjen yang keras (abrasive detergent) dan sabut logam atau bahan kimia yang kuat untuk membersihkan peralatan makan dan minum melamin karena akan merusak permukaannya.
Sumber: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia pada Pertanian Besar

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemen memiliki beberapa fungsi operasional diantaranya adalah manajemen sumber daya manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
Dalam sebuah bisnis pertanian dikenal pula manajemen sumber daya manusia. Sebuah usaha di bidang pertanian dengan skala usaha yang besar tentunya memiliki jumlah pekerja yang banyak. Untuk melakukan pengorganisasian pada semua karyawan tersebut dibutuhkanlah sebuah manajemen yang disebut manajemen sumberdaya manusia.
Manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam menciptakan keunggulan bersaing karena tiga alasan:
  1. Kemampuan melaksanakan strategi yang sudah ditetapkan. Tanpa dukungan manajemen sumber daya manusia itu, maka strategi hanya berupa rangkaian uraian kalimat yang tidak ada dampaknya apa-apa.
  2. Kemampuan untuk berubah. Di iklim persaingan yang dahsyat ditambah dengan perubahan lingkungan yang tidak menentu ini jelas dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. Manusia-manusia yang mampu tidak saja menyongsong perubahan, namun mereka malah mampu ‘menunggang perubahan’ sehingga perubahan yang ada malah menguntungkan perusahaan. Ini bisa terjadi jika manajemen sumber daya manusia di organisasi itu dilaksanakan dengan baik.
  3. Keserasian strategi. Contoh, pemegang saham sudah mencanangkan bahwa pelayanan pelanggan adalah isu utama yang harus dijalankan oleh perusahaan itu agar mampu bersaing. Kehendak pemegang saham itu tidak akan banyak artinya jika tidak didukung oleh karyawan di sana. Manajemen sumber daya manusia yang trampil perlu dilaksanakan agar karyawan juga ‘sehati-sejiwa’ dengan kehendak pemegang saham. Jika itu dilaksanakan, strategi yang dicanangkan akan lebih sukses.
           
Sumber daya manusia Manusia (SDM) merupakan suatu "modal" penting bagi pembangunan nasional Indonesia disamping modal dasar yang lain. Terutama dalam bidang pertanian perlu diakui bahwa di satu pihak sumber daya kita di tanah air memang sangat besar potensinya. Fakta bahwa negara kita dikenal sebagai negara agraris dimana mayoritas (hampir 80%) penduduknya adalah petani. Sementara areal pertanian kita juga cukup luas. Bila potensi seperti ini benar-benar digunakan secara efisien, maka negara kita tidak mengalami krisis pangan dan mampu melakukan swasembada pangan bahkan bisa memajukan perekonomian Indonesia. Akan tetapi di lain sisi kita tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa kesiapan SDM kita masih sangat kurang.
Dari segi pendidikan, kebanyakan SDM kita belum memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup memadai. Hal terkait dengan sistem pendidikan kita sekarang ini yang masih berorientasi untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang siap pakai memasuki dunia kerja berupah, bukannya untuk menghasilkan "pengusaha" atau untuk menjadi "bos" bagi dirinya sendiri, dalam hal ini menjadi petani yang profesional. Sehubungan dengan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki banyak kelemahan dalam bidang pertanian inilah maka para petani kita hingga saat ini masih mengalami kesulitan yang sangat besar mengakses pasar, modal, teknologi, dan manajemen pertanian yang profesional. Bila tidak dapat dibenahi maka ke depan kita tidak dapat bersaing dengan para "pengusaha" dari luar yang sudah berpengalaman dan memiliki semangat kerja yang tinggi termasuk dalam mengelola bidang pertanian ini. Maka sudah seharusnya menjadi tanggung jawab masyarakat dan pemerintah untuk membentuk dan memaksimalkan semua potensi SDM pertanian ini sehingga kita semua dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional sekarang ini.
Pemberdayaan SDM pertanian yang profesional bertujuan untuk membebaskan petani dari belenggu keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan yang berada di sektor pertanian agar dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Strategi pemberdayaan merupakan dasar yang kuat bagi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), khususnya dalam mengantisipasi berbagai tantangan dan peluang (opportunity) pada abad globalisasi sekarang ini.
Optimalisasi pengembangan potensi SDM pertanian harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan dinamika perkembangan zaman dengan berbagai penerapan teknologi pertanian modern. Dalam suasana dinamis itu tentunya segala sesuatu harus lebih baik dari apa yang telah dilakukan dari pertanian tradisional yang bersifat subsisten menuju pertanian modern yang bersifat komersial. Dan apa yang dilakukan harus lebih baik dari apa yang sedang dilakukan saat ini, sehingga senantiasa ada peningkatan secara berkelanjutan khususnya di sektor pertanian itu sendiri. Dalam hal ini diperlukan inventarisasi atas apa yang telah dicapai, tantangan apa yang harus di hadapi dan sasaran apa yang hendak di peroleh.
Upaya pemberdayaan para masyarakat petani baik di tingkat nasional maupun lokal dapat diaktualisasikan melalui tiga sisi yaitu: pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan (kondusif) supaya potensi masyarakat berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau daya saing yang dimiliki masyarakat; dan ketiga, memberdayakan mengandung arti melindungi kelompok yang kuat dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang atau tidak sehat,serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Dengan demikian strategi pemberdayaan SDM pertanian bukan hanya berkaitan denagan persoalan ekonomi semata, melainkan juga menyentuh sekaligus dua aspek, yaitu aspek sosial dan aspek budaya. Pemberdayaan tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah sosial dan nilai tambah budaya. Karena pendekatan yang digunakan haruslah pendekatan partisipatif, yaitu dengan melibatkan dan mengikutsertakan para petani kita secara langsung dalam proses pembangunan.
Strategi pemberdayaan menempatkan patani bukan sebagai obyek tetapi sebagai subyek pembangunan. Para petani yang merumuskan ide, menetapkan sasaran, merancang dan menempatkan inisiatif dan prakarsa mereka sendiri. Karena di satu pihak petani adalah pelaku pembangunan, sementara di pihak lain, baik pemerintah atau lembaga yang ingin turut membantu, hanyalah sebatas sebagai stabilisator dan dinamisator saja.
Pemberdayaan SDM pertanian bukan membuat petani makin bergantung pada program-program pemberian melainkan bersifat kemitraan. Karena tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat petani dan pembangunan kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik sec
ara berkesinambungan. Melalui pemberdayaan para petani akan memiliki keyakinan yang lebih besar akan kemampuan dirinya. Pemberian SDM pertanian selain menyelesaikan masalah kemiskinan juga akan membawa masyarakat ke dalam era baru memasuki kehidupan pertanian modern. Para petani akan meninggalkan kebiasaan lama yang tradisional (subsisten) yang tidak relevan dan menghambat kemajuan kehidupannya, menanamkan nilai pertanian modern (komersial) seperti kerja keras, hemat, disiplin, keterbukaan, kebertanggungjawaban dan kemampuan menghadapi persaingan global adalah bagian pokok upaya memberdayakan SDM pertanian tersebut. Pemberdayaan petani membuka pada proses akulturasi yaitu perpaduan nilai-nilai baru dengan lama yang menggambarkan, jati diri suatu masyarakat.

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pertanian besar memungkinkan untuk:

  • Memahami peran dan posisi dalam pekerjaan, misalnya posisi sebagai majikan atau manajer sumber daya manusia di pertanian atau sebagai pekerja lapang. Hal ini akan mempermudah dalam pembagian ranah kerja atau spesialisasi pekerjaan dan memperjelas siapa pengambil keputusan yang paling tepat jika terjadi suatu masalah.
  • Upgrade keahlian dan pelatihan bagi seluruh karyawan. Hal ini bertujuan agar kualitas SDM pertanian semakin meningkat. Dalam pengembangan pegawai, hendaknya setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan, oleh karenanya harus dibuat dengan jelas prosedur dan kebijakan pelatihan yang memungkinkan setiap pegawai mengetahui proses pendidikan dan pelatihan.
  • Kebijakan perekrutan dan pemberhentian menjadi lebih terorganisir. Perekrutan harus didasari oleh kepentingan usaha dan disesuaikan dengan kebutuhan akan keahlian dalam bidang usaha yang ditawarkan. Sedangkan pemberhentian dapat dilakukan jika pekerja tidak dapat bekerja dengan baik.
  • Mengerti hak, tanggung jawab dan kewajiban majikan, pekerja, pemilik, pengusaha, kontraktor, dan pemasok untuk menjaga tempat kerja yang aman dan sehat. Merupakan suatu hak dan kewajiban bersama dalam menjaga keamanan dan keselamatan di tempat kerja.
  • Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia untuk memastikan produktivitas maksimum dari tenaga kerja yang puas dengan melakukan penilaian kinerja masing-masing pekerja.
  • Pemberian reward dan punishment pada pegawai secara adil dan proporsional, berdasarkan prestasi dan pelanggaran pegawai terhadap perusahaan, unsur subyektivitas harus dihindari. Oleh karenanya perlu dibuat mekanisme reward dan punishment secara jelas dan mudah di pahami oleh seluruh pegawai. Memberikan reward atau hadiah kepada pekerja yang memiliki kinerja yang tinggi merupakan sebuah penghargaan kepada pekerja yang nantinya dapat meningkatkan semangat kerja bagi karyawan lainnya. Sedangkan punishment dapat menimbulkan efek jera kepada pelaku pelanggaran dan juga suatu bentuk peringatan bagi pekerja lainnya untuk tidak melakukan pelanggaran.
  • Pembentukan struktur organisasi dapat mempermudah dalam mengelola garis koordinasi dan garis perintah. Ini dapat berupa pembentukan manajer di masing-masing lini usaha.
  • Sinergi yang baik antara para petani dan penyuluh. Atas dasar orientasi inilah penyuluh memberikan pelayanan purna suluh (after extention service) dan pendampingan secara prima kepada petani serta melakukan pendampingan secara utuh tentang teknologi yang diintroduksikan sampai pada pelayanan usaha pertanian (inovasi teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, pembiayaan perusahaan).

Hal-hal tersebut diatas adalah praktik manajemen sumberdaya manusia yang dapat diterapkan dalam usaha di bidang pertanian dengan skala usaha yang besar. Secara umum bentuk manajemen seperti ini sama untuk semua jenis usaha termasuk dalam industri. Hal ini dikarenakan kesamaan target manajemen, yaitu manusia.
            Suatu usaha pertanian dalam skala besar tentunya membutuhkan manajemen sumber daya manusia untuk mengelola seluruh pekerja yang dimiliki. Manajemen sumber daya manusia ini merupakan sebuah “alat” untuk mengelola, mengontrol dan mengorganisasi manusia supaya tetap pada tujuan yang diinginkan. Pentingnya manajemen sumber daya manusia ini dalam usaha pertanian skala besar adalah memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa dijaga dengan baik.

Sumber:
Anonim.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia. http://www.agribusinessecampus.com/eschool/human_resource management. Diakses tanggal 1 Desember 2009
Suryanto Dwi.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Perannya dalam Keunggulan Bersaing. http://www.pemimpin-unggul.com. Diakses tanggal 1 Desember 2009
Syahrul OA.2007. GCG dan Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di Perusahaan. http://www.ptpn5.com. Diakses tanggal 1 Desember 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Peluang Agribisnis Melon


Produksi buah tropika nusantara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2007 produksi buah Indonesia sebesar 17.116.622 ton atau naik sekitar 4,18 % bila dibandingkan dengan produksi tahun 2008 sebesar 17.831.252 ton, Volume ekspor total untuk mangga, manggis dan jambu biji dipasar dunia mencapai 1.178.810 ton dalam tahun 2005. Indonesia berkontribusi sebesar 1.760 ton atau 0,15 persen dari ekspor total dunia. Impor total dunia untuk ketiga komoditas tersebut mencapai 857.530 ton dan untuk Indonesia hanya sebesar 540 ton atau sekitar 0,06 persen (FAO, 2007).  Sedangkan untuk tahun 2008 volume ekspor buah meningkat sebesar 105,50% dibanding tahun sebelumnya yaitu 32.389 ton dengan nilai US $ 234.867.444. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila  dibandingkan dengan buah-buahan dari negara-negara penghasil buah tropis lainnya. Komoditas buah-buahan tropis memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan agribisnis buah-buahan tropika.
Agribisnis merupakan sebuah kegiatan bisnis yang berbasiskan pertanian, dimulai dari proses hulu hingga jasa dan pelayanan. Agribisnis merupakan sebuah sistem yang saling terintegrasi antar subsistemnya. Salah satu komoditi agribisis dari buah-buahan yang berkembang di Indonesia adalah melon. Melon merupakan buah-buahan semusim yang kini berkembang sebagai salah satu komoditas unggulan hortikultura. Buah melon mempunyai nilai ekonomis dan prospek untuk dikembangkan sehingga diperlukan penanganan yang intensif dalam budidayanya. Komoditas ini cukup banyak diminati, selain rasanya enak juga mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Disamping itu, budidaya melon berumur pendek, kurang lebih dalam jangka 3 bulan sudah dapat menghasilkan dan harga buahnya relatif stabil. Sebelum tahun 1990, melon masih asing bagi penduduk Indonesia, tetapi kini sudah menjadi buah "pencuci mulut" yang populer. Buah ini sering disuguhkan di tempat-tempat pesta secara sendiri atau bersama dengan semangka, pepaya, dan nanas.
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae. Banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan di daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan Surakarta (Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten). Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama.
Permintaan terhadap buah melon sangat besar dan semakin meningkat. Besarnya permintaan buah melon tergambar dari data Pasar Induk Kramat Jati (PIJK). Diungkapkan S. Margono, Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Kramatjati, dalam sehari PIJK memerlukan minimal 2.700 ton buah-buahan. Jenis buah yang permintaannya terus meningkat salah satunya adalah melon. Jumlah pedagang melon di PIJK sekitar 30 orang. Jika tiap orang mampu menjual 6 ton, maka tak kurang dari 180 ton melon per hari ludes dibeli. “Harga melon Rp 4.500 per kg. Jadi, nilai uang untuk melon di PIKJ dalam sehari adalah Rp 810 juta atau Rp 24,3 miliar per bulan,(Data Agrina). Dua tahun terakhir harga melon cukup bagus dan stabil. Melon jenis Action kisaran harganya antara Rp 3.500-4.500 per kg, setiap hari berhasil menjual melon 14 ton atau setara Rp 500juta.
Nilai ekspor buah-buahan Indonesia ke sejumlah negara di Asia, khususnya ASEAN dan Timur Tengah dalam setahunnya mencapai 240 juta dolar AS, komoditas buah-buahan unggulan yang punya pasar di luar negeri salah satunya adalah melon yang saat ini tinggi permintaan dari sejumlah negara ke Malaysia, Singapura dan Hongkong. Walaupun buah-buahan jenis tanaman semusim seperti melon, semangka, dsb tersedia sepanjang tahun tetapi tetap ada fluktuasi yang nyata. Buah-buahan yang terdapat di Indonesia dipetik pada saat buah tua sekali (over ripe) maka setelah diperam akan menghasilkan buah dengan cita rasa dan aroma yang extra ordinary, namun sayangnya daya simpan buah-buahan tersebut sangat rendah. Selain itu, buah-buahan di Indonesia saat ini belum memiliki standarisasi mutu dan kemasan, sehingga tidak dipungkiri kondisi ini mampu menyebabkan kerugian bagi pihak petani produsen maupun konsumen sendiri. Sementara perdagangan komoditas buah impor memiliki modal yang kuat dan menawarkan citra buah-buahan yang lebih bermutu dengan harga yang bersaing. Strategi lain dalam menyiasati usaha pada komoditas pertanian buah-buahan adalah seyogianya kita mampu menganalisa perilaku pedagang, konsumen maupun retailer besar buah-buahan di Indonesia.


Aspek Budidaya

Tanaman melon lebih senang tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-l.000 m dpl. Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Jenis tanah andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon. Tanah ini mempunyai pH 6-7. Daerah yang bertipe iklim kering tidak disenangi oleh tanaman melon. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (pH rendah) seperti pada semangka. Pada tanah yang ber-pH asam, tanaman melon akan tumbuh kerdil. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka. Di tempat yang kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, tanaman melon enggan berbunga betina. Tanaman ini lebih senang di daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran 70%.
Sebelum melakukan budidaya melon maka hal penting yang harus dilakukan oleh petani adalah menyediakan benih melon berkualitas baik. Benih yang digunakan sebaiknya adalah benih asli (F1 hibrid). Setelah persiapan benih selesai maka selanjutnya adalah persiapan penyemaian. Benih melon yang disemaikan menggunakan media berupa campuran tanah, sekam dan kompos. Jika tanaman sudah siap untuk dipindahkan maka dilakukan pengolahan lahan tanam. Pengolahan lahan tanam termasuk didalanya yaitu pengukuran pH tanah, penentuan luas lahan, pembukaan lahan menakup pembajakan dan pencangkulan lahan, membuat bedengan, pengapuran dan pemasangan musa plastik hitam-perak. Setelah itu benih yang sudah disemaikan dipindah ke media tanam. Dalam masa pemeliharaan tanaman, tanaman melon harus dijaga dari serangan hama dan penyakit tanaman yaitu dengan memberikan pestisida, herbisida, ataupun fungisida. Fungisida yang sering dipake adalah Previcur N dan Derasol 500 SC. Namun tak kalah penting adlah pemberian pupuk seara rutin kepada tanaman melon supaya produktifitas melon meningkat. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kompos, urea, TSP, dan KCL.
Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe, yaitu:

1.      Tipe Netted-Melon
a.       Ciri-iri: kulit buah keras, kasar,berurat dan bergambar seperti jala (net) ; aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter–melon; lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk disimpan.
b.      Varietas: (1) Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum.; (2) Cucumis melo var. cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.

2.      Tipe Winter-Melon
a.       Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
b.      Varietas: (1) Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm; (2) Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70 cm; (3) Cucumis melo var. dudain, ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias; (4) Cucumis melo var. chito, ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.

Aspek Ekonomi

Untuk menanam 4.000 batang, menyiapkan dana Rp8 juta. Dengan bobot per buah 2 kg dan harga jual Rp2.300 per kg, keuntungan bersih Rp10 jutaan. Ditjen Hortikultura, Deptan, mencatat perkembangan produksi melon cukup signifikan. Pada 2007 terjadi peningkatan 120% produksi melon dibandingkan tahun 2000 atau 15,47%. Pada 2006, produksinya mencapai 55.000 ton, sedangkan tahun lalu naik menjadi 59.000 ton.Sentra produksi melon didominasi oleh Jatim dengan daerah lumbung, seperti Ngawi, Madiun, Banyuwangi, Nganjuk, Lamongan, dan Jember. Di luar itu ada Lampung, Sulsel, dan Banten, khususnya kota Cilegon dan Serang sebagai sentra baru. Budidaya melon menjadi salah satu solusi usaha masyarakat. Selain masa budidaya singkat, hanya dua bulan, harga jualnya juga cukup menggiurkan. Sampai saat ini sudah terhimpun 90 orang petani di daerah Cilegon, Serang, dan Tangerang di bawah binaan Krakatau Steel. Awalnya, pembinaan dilakukan di kelas, kini petani mengaplikasikannya di lapangan. Petani dibagi menjadi 18 kelompok dan penanaman dijadwal bergilir agar kontinunitas panen terjaga. Hasilnya, setiap minggu diangkut 5 ton melon.
Mengusahakan melon menghadirkan keuntungan berlipat. Dalam satu hektar lahan dapat menghasilkan buah melon sebanyak 3000 populasi dengan rata-rata hasil per pohon 2,25 kg. Maka dalam satu hektar mampu menghasilkan mencapai 6750 kg buah melon. Harga per kg melon rata-rata Rp 4500,00 maka dalam satu hektar total penerimaan untuk satu kali panen mencapai Rp 30 juta. Sedangkan biaya produksi hanya mencapai Rp 22 juta maka keuntungan bersih yang diperoleh petani bisa mencapai Rp 8 juta dalam satu kali panen.
Tanaman melon merupakan salah satu tanaman prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah melon mempunyai harga yang relatif lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman melon. Agribisnis melon harus dilakukan secara cermat dan tetap selalu waspada. Walau berdasarkan analisis budidaya agribisnis melon menunjukkan prospek yang menjanjikan, tapi suatu ketika penyemprotan tertunda atau hal-hal sepele lainnya tidak diperhatikan maka keuntungan yang sudah dapat dibayangkan akan menjadi sirna seketika. Di era perdagangan menuju pasar bebas seperti saat ini, persaingan semakin ketat. Perlu dicarikan pasar khusus untuk dapat mendongkrak harga jual. Buah yang berkualitas tinggi yang ditawarkan akan layak mendapatkan harga jual yang tinggi pula. Informasi harga pasar dicari sebanyak-banyaknya sebelum panen berlangsung. Rantai tata niaga dipelajari seteliti mungkin, diusahakan rantai terpendek untuk mendapatkan harga jual tertinggi.

Sumber: 
Hefriyandi.2009. Laporan Pengantar Ilmu Pertanian Budidaya Melon. http://one.indoskripsi.com/node/8191 ( diakses tanggal  19 November 2009)

Prihatman Kemal. 2000. Budidaya Melon. http://infopekalongan.com/content/view/50/1/ (diakses tanggal 19 November 2009)

Gambar:
http://teknis-budidaya.blogspot.com
http://inikabarku.blogspot.com
http://kabar-agro.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Liburan Ke Bali Nggak Pake Mahal !!!!


Apa nama salah satu tempat wisata yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara??? Ya pasti semua menyebut Pulau Bali. Bahkan, Negara Indonesia banyak yang tidak tahu tetapi Pulau Bali banyak yang mengetahuinya. Pulau yang disebut sebagai pulaunya para Dewa atau lebih sering disebut sebagai Pulau Dewata menyimpan pesona keindahan yang luar biasa. Pesona tersebut berhasil menarik minat wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Pulau bali menawarkan keindahan alam yang indah, kebudayaan hindu yang dipegang teguh masyarakatnya, dan seni budaya yang sangat eksotis. Itulah yang membuat saya tak bosan-bosannya mengunjungi Pulau Dewata ini.

Mungkin banyak orang yang ingin jalan-jalan ke Bali tetapi terkendala akan biaya. Memang tidak dapat dipungkiri, biaya jalan-jalan ke Bali dengan menggunakan travel, pesawat, atau biro wisata memakan cukup banyak biaya. Bagi yang berdompet tebal mungkin hal tersebut tidak menjadi kendala, tetapi bagi yang memiliki dana terbatas mungkin hanya bisa berandai-andai saja pergi ke Bali. Tapi tak perlu khawatir, masih ada solusi bagi yang memiliki dana terbatas tetapi ingin liburan ke Bali. Bagi yang berminat ke Bali tapi dengan biaya yang murah bisa melakukan perjalanan secara “backpacker”. Ya, jalan-jalan dengan cara ini lebih menyenangkan karena lebih mirip seperti berpetualang. Jalan-jalan dengan Backpacker membutuhkan keberanian pada diri sendiri sangat cocok bagi yang berjiwa petualang. Bagi yang suka jalan-jalan dengan penuh kenyamanan disarankan tidak menggunakan cara ini. 

Pada bulan Februari 2010 kemarin, saya dan teman saya melakukan perjalanan menuju ke Bali secara “Backpacker”. Kami berangkat dari Madiun karena kebetulan pada saat itu masih masa liburan akhir semester ganjil dan saya juga masih di rumah, di Madiun.

Perjalanan ini dimulai dengan perjalanan dari Madiun menuju Banyuwangi. Dari Madiun ke Banyuwangi dapat dikases menggunakan kendaraan umum berupa bis atau kereta. Saya memutuskan menggunakan kereta karena biayanya lebih murah. Kereta yang saya gunakan adalah Kereta ekonomi Sri Tanjung jurusan Banyuwangi. Dari stasiun masiun Madiun menuju ke Banyuwangi melewati Surabaya terlebih dahulu baru kemudian menuju ke Banyuwangi. Harga tiketnya juga cukup murah, hanya Rp 29.000,00. Perjalanan yang ditempuh dari Madiun-Banyuwangi sekitar 10-12 jam. Setelah sampai di Banyuwangi, turun di Stasiun Ketapang. Stasiun Ketapang merupakan stasiun terakhir dan paling ujung di Banyuwangi. Stasiun tersebut sangat dekat dengan Pelabuhan Ketapang yang ada di Banyuwangi. Untuk menuju Pelabuhan ketapang dapat diakses dengan jalan kaki karena letaknya yang sangat dekat dengan Stasiun Ketapang. Pelabuhan Ketapang merupakan pangkal perjalanan dari Madiun-Banyuwangi. Setelah sampai di pelabuhan, perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat pembelian tiket penyebrangan. Harga tiket penyebrangaan Rp 6.000,00 per orang. Setelah mendapat tiket maka selanjutnya langsung menuju kapal yang sudah siap berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk tidak memakan waktu yang lama sektar 1,5-2 jam.

Perjalanan dari pelabuhan Gilimanuk menuju pusat kota atau menuju Denpasar bisa diakses dengan menggunakan bis umum. Pada saat itu kebetulan ada bis umum yang bisa ditumpangi di dalam kapal penyebrangan. Setelah kapal merapat di pelabuhan, perjalan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan bis. Bisa yang bisa ditumpangi salah satunya yaitu Bis Gunung Marta dengan harga tiket Rp 25.000 per orang sampai ke Denpasar turun di Terminal Ubung Denpasar. Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam.

Dari terminal, kami melanjutkan perjalanan menuju ke tempat penginapan yang tidak jauh dari terminal. Sebelumnya kami telah menghubungi teman sekampus kami yang ada di Bali untuk mencarikan tempat penginapan. Kami pun dijemput oleh teman kami di terminal dan diantarkan menuju ke tempat penginapan. Tempat penginapan kami tidak jauh dari terminal yang bernama Hotel Osela 2 beralamat di Jalan Pidada 6/8 Denpasar. Tarifnya pun cukup murah yaitu Rp 65.000,00 per hari dengan fasilitas satu tempat tidur ukuran besar, satu meja, kipas angin dan kamar mandi di dalam. Pada saat itu kami menginap untuk 3 hari sehingga kami menghabiskan biaya Rp 195.000,00 untuk 2 orang.

Selama di Bali kami ditemani oleh kenalan kami yang ada di Bali. Kami diantar jalan-jalan diantaranya ke Pantai Kuta, Pantai Tegal Wangi, Monumen Perjuangan Bali, dan Pasar Sukawati. Semua tempat wisata tersebut gratis tanpa dipungut biaya masuk kecuali Monumen Perjuangan Bali. di Monumen Perjuangan Bali ada biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000,00 per orang. Bagi yang tidak memiliki kenalan di Bali, anda bisa menggunkan mobil atau motor rental. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, di Bali banyak terdapat Taxi dan jarang dijumpai kendaraan umum lainnya. Ya tentu saja anda harus mengeluarkan budget lebih untuk menyewa mobil rental atau menggunakaan taxi.

Monumen Perjuangan Bali
Pantai Tegal Wangi

Pantai Kuta

Di Bali terdapat makanan khas Bali yaitu Nasi Jinggo. Nasi Jinggo ini lebih mirip Nasi Jotos atau nasi kucing. Porsi nasinya tidak terlalu banyak dengan lauk ikan atau ayam goreng dan sambel serta bihun goreng, mirip banget dengan Nasi Jotos atau Nasi Kucing yang ada di Jawa Timur. Porsi ini cukup buat sarapan pagi dan harganya pun murah hanya Rp 3.000,00 per bungkus. Biasanya banyak pedagang yang menjajakannya langsung datang ke tempat-tempat penginapan atau dijual di pinggir jalan. Selain dijual pada pagi hari, nasi ini kerap dijumpai juga dijual pada malam hari. Bagi yang menginginkan makanan lainnya, di Bali juga terdapat restoran padang, warung tenda yang menjual aneka penyet dan juga para penjual makanan seperti bakso atau nasi goreng.

Yak, itulah sedikit pengalaman saya melakukan Backpacker untuk yang pertama kalinya ke Bali, cukup murah dan mudah. Bagi Anda yang ingin pergi ke Bali jangan khawatir soal biaya, ke Bali pun bisa hanya dengan biaya yang murah. Berikut beberapa tips ketika anda melakukan jalan-jalan ala Backpacker:

  1.  Perbanyak teman. Semakin banyak teman dan kenalan, akan semakin menguntungkan Anda. Bertemanlah dengan semua orang siapa tahu suatu saat anda akan membutuhkan teman-teman anda itu.
  2. Anda harus tahu tempat yang akan Anda tuju. Apa yang akan Anda lakukan di tempat tersebut, bagaimana kira-kira akses menuju ke tempat tersebut, dan bagaimana Anda dapat memenuhi akomodasi (ex: penginapan, transportasi, makan, dll) di tempat tujuan harus diperhitungkan.
  3. Siapkan barang bawaan Anda. Barang bawaan tidak usah terlalu banyak, cukup bawa secukupnya sesuaikan dengan kebutuhan anda. Ingat ini backpakers, semua serba “simple”. Dan jangan lupaa bawa identitas diri dan yang pasti bawa duit.
  4. Jangan lupa memberitahu kerabat terdekat Anda ketika akan melakukan perjalanan jauh supaya mereka tidak mengkhawatirkan Anda.
  5. Nikmati perjalanan Anda, jadikan perjalanan ini sebagai sebuat petualangan yang berkesan bagi diri Anda sendiri. Jangan pernah memaksakan diri jika memang Anda tidak sanggup.

Ringkasan Biaya perjalanan Madiun-Bali-Madiun selama 3 hari:

Uraian
Biaya (Rp)
Kereta Madiun-Banyuwangi
29.000
Penyebarangan Feri
6.000
Bis Menuju Denpasar
25.000
Penginapan
97.500
Makan
60.000
Bis Menuju Gilimanuk
25.000
Penyebrangan Feri
6.000
Kereta Banyuwangi-Madiun
29.000
Total
277.500

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS