The Final Judgment
Hari-hari yang
mendebarkan terjadi pada tanggal 3 januari 2013. Ya, itu lah hari dimana saya
melaksanakan sidang skripsi. Sidang saya dilaksanakan pada puku 9 pagi. Pagi-pagi
saya pun mempersiapkan semuanya yang harus saya bawa kekampus. Lumayan banyak
barang-barang yang harus saya bawa seperti paket konsumsi untuk dosen,
buku-buku dan tentu saja draft skripsi saya. Beruntung ada teman saya yang
dengan baiknya menawarkan bantuan untuk membantu saya membawanya.
Pagi itu saya
mulai merasa deg-degan. Ruang yang tidak terlalu lebar yang nantinya hanya akan
diisi oleh 4 orang terlihat sudah terbuka. Ada LCD beserta layarnya yang siap
untuk dioperasikan. Saya datang satu jam sebelum sidang saya dimulai. Satu persatu
saya persiapkan termasuk persiapan laptop untuk presentasi. Pada saat itu saya
tidak sendirian, ada dua orang teman saya yang sudah menunggu. Untuk mengurangi
rasa gugup kami pun saling berbincang-bincang dan bercanda.
Tak lama
kemudian salah satu dosen penguji saya datang dengan membawa draft skripsi dan
secangkir air putih. Dari jauh saya melihat sudah banyak lipatan yang ada di
draft skripsi saya. Tapi kemudian saya kaget karena tiba-tiba dosen tersebut
memberikan saya satu kantong plastik rambutan. Sehari sebelumnya saya
mengantarkan draft skripsi saya ke rumah dosen tersebut. Di depan rumah dosen
tersebut terdapat pohon rambutan dengan buahnya yang memerah dan lebat. Waktu itu
saya tidak sengaja berceletuk jika dosen tersebut sedang panen rambutan dan
saya diminta untuk mengambil rambutan tersebut tapi saya menolak. Eh ternyata
pada hari saat saya sidang, dosen itu dengan baik hati meberikan saya sekantong
plastik rambutan.
Sekitar jam 9
kurang 15 menit dosen pembimbing saya datang ke ruang sidang. Di ruang sidang
sudah ada 3 orang tinggal menunggu satu orang dosen lagi yang tak lain adalah
dosen penguji utama. Dosen penguji utama saya memang mengkonfirmasi datang
terlambat karena masih ada jadwal mengajar. Sekitar jam 9 lewat 20 menit dosen
penguji utama saya sampai di ruang sidang. Setelah masuk ke ruangan, tanpa
basa-basi saya disuruh untuk keluar dari ruangan terlebih dahulu. Tak lama
kemudian saya dipanggil masuk kembali ke ruangan. Di dalam ruangan tersebut,
dosen penguji dari perwakilan komisi pendidikan bertindak sebagai moderator dan
juga sebagai dosen penguji. Dosen tersebut membuka acara ujian sidang saya dan
kemudian mempersilakan saya presentasi. Saya hanya diberi waktu 15 menit untuk
presentasi sementara jumlah slide presentasi saya sebanyak 29 slide artinya
setiap slide maksimal berdurasi 30 detik. Dengan tenang saya mulai melakukan
presentasi. Semua dosen terlihat dengan serius memperhatikan prestasi dan slide
saya. Sampai pada slide ke 20 saya diminta oleh dosen pembimbing saya untuk
mempercepat presentasi karena sudah terlewat 15 menit. Saya pun meningkatkan
kecepatan dalam presentasi dan presentasi saya selesai dalam waktu 20 menit. Dosen
saya memang sangat perhatian terhadap waktu jadi saya selalu dimarahi kalau
saya tidak tepat waktu dan terlalu banyak membuang waktu.
Setelah presentasi
maka dilakukan tanya jawab yang diawali oleh dosen penguji utama. Beberapa pertanyaan
terlontar dari dosen penguji dan beberapa kali dosen penguji yang lainnya juga
ikut menimpali pertanyaan. Sedangkan dosen pembimbing saya hanya melihat saja
namun beberapa kali meberikan arahan pada saat saya kebingungan menjawab
pertanyaan. Suasana dalam ruangan semakin lama semakin mecair ketika dosen
penguji mulai mengajukan pertanyaan. Sebenarnya suasana sidang tidak seseram
yang dibayangkan. Sidang skripsi hampir serupa seperti konsultasi dan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita tulis dalam skripsi tersebut.
Dosen pun menanyakan apa yang kita tulis dan menguji seberapa jauh pengetahuan
peneliti mengenai kondisi di lokasi penelitian dan teori dari penelitian yang
dilakukan.
Sebelumnya saya
membayangkan bahwa ujian sidang itu sangat menyeramkan karena mahasiswa akan
dibantai habis-habisan oleh dosen penguji. Ternyata anggapan itu salah. Selama di
ruangan saya tidak merasakan adanya intimidasi dari dosen penguji. Semuanya berjalan
dengan normal, bahkan di beberapa momen dosen juga melontarkan candaan sehingga
semua orang dalam ruangan tersebut tertawa. Ya mungkin kejadian ini akan
bersifat relatif dan akan berbeda-beda antar orang tergantung dengan mahasiswa
dan dosen pengujinya. Sekitar jam 11 kurang 15 menit sesi tanya jawab telah
selesai dan alhamdulillah saya berhasil menjawab semua pertanyaan dosen penguji
walaupun kadar kebenarannya saya kurang yakin sepenuhnya benar. Saya pun
diminta keluar ruangan sebetar sebelum pengumuman kelulusan.
Tak lama
setelah saya keluar ruangan, saya pun dipanggil kembali masuk ruangan. Disitu saya
duduk di posisi saya kembali. Kemudian dosen penguji komisi pendidikan sebagai
moderator mengumumnkan hasil ujian sidang. Itulah saat-saat mendebarkan yang
saya tunggu selama ini. Akhirnya atas kesepakan semua dosen penguji dan dosen
pembimbing, saya dinyatakan lulus sidang skripsi tetapi dengan perbaikan. Betapa
lega dan senangnya saya mendengar pengumuman tersebut. Keluarnya keputusan ini
berarti tinggal selangkah lagi untuk menyandang gelar Sarjana Ekonomi di
belakang nama saya.
Ya begitulah
suasana sidang skripsi saya yang tidak seseram yang orang-orang bayangkan. Mungkin
ini sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa bahwa dibalik kesulitas pasti ada
kemudahan. Saya pun merasa senang karena mendapat pujian dari kedua dosen
penguji yang menyatakan bahwa tulisan saya bagus. Tidak sia-sia saya
mengorbankan banyak waktu untuk menulis skripsi ini dengan melewati berbagi
suka duka hingga akhirnya saya pun mendapat balasan yang indah dari Yang Maha
Adil. One more step and finish. To be continued.....
0 komentar:
Posting Komentar