Apa nama salah satu tempat wisata
yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara??? Ya pasti
semua menyebut Pulau Bali. Bahkan, Negara Indonesia banyak yang tidak tahu
tetapi Pulau Bali banyak yang mengetahuinya. Pulau yang disebut sebagai
pulaunya para Dewa atau lebih sering disebut sebagai Pulau Dewata menyimpan
pesona keindahan yang luar biasa. Pesona tersebut berhasil menarik minat
wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Pulau bali
menawarkan keindahan alam yang indah, kebudayaan hindu yang dipegang teguh
masyarakatnya, dan seni budaya yang sangat eksotis. Itulah yang membuat saya
tak bosan-bosannya mengunjungi Pulau Dewata ini.
Mungkin banyak orang yang ingin
jalan-jalan ke Bali tetapi terkendala akan biaya. Memang tidak dapat
dipungkiri, biaya jalan-jalan ke Bali dengan menggunakan travel, pesawat, atau
biro wisata memakan cukup banyak biaya. Bagi yang berdompet tebal mungkin hal
tersebut tidak menjadi kendala, tetapi bagi yang memiliki dana terbatas mungkin
hanya bisa berandai-andai saja pergi ke Bali. Tapi tak perlu khawatir, masih
ada solusi bagi yang memiliki dana terbatas tetapi ingin liburan ke Bali. Bagi
yang berminat ke Bali tapi dengan biaya yang murah bisa melakukan perjalanan
secara “backpacker”. Ya, jalan-jalan dengan cara ini lebih menyenangkan karena
lebih mirip seperti berpetualang. Jalan-jalan dengan Backpacker membutuhkan
keberanian pada diri sendiri sangat cocok bagi yang berjiwa petualang. Bagi
yang suka jalan-jalan dengan penuh kenyamanan disarankan tidak menggunakan cara
ini.
Pada bulan Februari 2010 kemarin,
saya dan teman saya melakukan perjalanan menuju ke Bali secara “Backpacker”.
Kami berangkat dari Madiun karena kebetulan pada saat itu masih masa liburan
akhir semester ganjil dan saya juga masih di rumah, di Madiun.
Perjalanan ini dimulai dengan perjalanan dari
Madiun menuju Banyuwangi. Dari Madiun ke Banyuwangi dapat dikases menggunakan
kendaraan umum berupa bis atau kereta. Saya memutuskan menggunakan kereta
karena biayanya lebih murah. Kereta yang saya gunakan adalah Kereta ekonomi Sri
Tanjung jurusan Banyuwangi. Dari stasiun masiun Madiun menuju ke Banyuwangi
melewati Surabaya terlebih dahulu baru kemudian menuju ke Banyuwangi. Harga
tiketnya juga cukup murah, hanya Rp 29.000,00. Perjalanan yang ditempuh dari
Madiun-Banyuwangi sekitar 10-12 jam. Setelah sampai di Banyuwangi, turun di
Stasiun Ketapang. Stasiun Ketapang merupakan stasiun terakhir dan paling ujung
di Banyuwangi. Stasiun tersebut sangat dekat dengan Pelabuhan Ketapang yang ada
di Banyuwangi. Untuk menuju Pelabuhan ketapang dapat diakses dengan jalan kaki
karena letaknya yang sangat dekat dengan Stasiun Ketapang. Pelabuhan Ketapang
merupakan pangkal perjalanan dari Madiun-Banyuwangi. Setelah sampai di
pelabuhan, perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat pembelian tiket
penyebrangan. Harga tiket penyebrangaan Rp 6.000,00 per orang. Setelah mendapat
tiket maka selanjutnya langsung menuju kapal yang sudah siap berangkat menuju
Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk tidak
memakan waktu yang lama sektar 1,5-2 jam.
Perjalanan dari pelabuhan
Gilimanuk menuju pusat kota atau menuju Denpasar bisa diakses dengan
menggunakan bis umum. Pada saat itu kebetulan ada bis umum yang bisa ditumpangi
di dalam kapal penyebrangan. Setelah kapal merapat di pelabuhan, perjalan
selanjutnya dilakukan dengan menggunakan bis. Bisa yang bisa ditumpangi salah
satunya yaitu Bis Gunung Marta dengan harga tiket Rp 25.000 per orang sampai ke
Denpasar turun di Terminal Ubung Denpasar. Perjalanan memakan waktu hampir 2
jam.
Dari terminal, kami melanjutkan
perjalanan menuju ke tempat penginapan yang tidak jauh dari terminal.
Sebelumnya kami telah menghubungi teman sekampus kami yang ada di Bali untuk
mencarikan tempat penginapan. Kami pun dijemput oleh teman kami di terminal dan
diantarkan menuju ke tempat penginapan. Tempat penginapan kami tidak jauh dari
terminal yang bernama Hotel Osela 2 beralamat di Jalan Pidada 6/8 Denpasar.
Tarifnya pun cukup murah yaitu Rp 65.000,00 per hari dengan fasilitas satu
tempat tidur ukuran besar, satu meja, kipas angin dan kamar mandi di dalam.
Pada saat itu kami menginap untuk 3 hari sehingga kami menghabiskan biaya Rp
195.000,00 untuk 2 orang.
Selama di Bali kami ditemani oleh
kenalan kami yang ada di Bali. Kami diantar jalan-jalan diantaranya ke Pantai
Kuta, Pantai Tegal Wangi, Monumen Perjuangan Bali, dan Pasar Sukawati. Semua
tempat wisata tersebut gratis tanpa dipungut biaya masuk kecuali Monumen
Perjuangan Bali. di Monumen Perjuangan Bali ada biaya tiket masuk sebesar Rp
5.000,00 per orang. Bagi yang tidak memiliki kenalan di Bali, anda bisa
menggunkan mobil atau motor rental. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, di
Bali banyak terdapat Taxi dan jarang dijumpai kendaraan umum lainnya. Ya tentu
saja anda harus mengeluarkan budget lebih untuk menyewa mobil rental atau
menggunakaan taxi.
Monumen Perjuangan Bali |
Pantai Tegal Wangi |
Pantai Kuta |
Di Bali terdapat makanan khas
Bali yaitu Nasi Jinggo. Nasi Jinggo ini lebih mirip Nasi Jotos atau nasi
kucing. Porsi nasinya tidak terlalu banyak dengan lauk ikan atau ayam goreng
dan sambel serta bihun goreng, mirip banget dengan Nasi Jotos atau Nasi Kucing
yang ada di Jawa Timur. Porsi ini cukup buat sarapan pagi dan harganya pun
murah hanya Rp 3.000,00 per bungkus. Biasanya banyak pedagang yang menjajakannya
langsung datang ke tempat-tempat penginapan atau dijual di pinggir jalan.
Selain dijual pada pagi hari, nasi ini kerap dijumpai juga dijual pada malam
hari. Bagi yang menginginkan makanan lainnya, di Bali juga terdapat restoran
padang, warung tenda yang menjual aneka penyet dan juga para penjual makanan
seperti bakso atau nasi goreng.
Yak, itulah sedikit pengalaman
saya melakukan Backpacker untuk yang pertama kalinya ke Bali, cukup murah dan
mudah. Bagi Anda yang ingin pergi ke Bali jangan khawatir soal biaya, ke Bali
pun bisa hanya dengan biaya yang murah. Berikut beberapa tips ketika anda
melakukan jalan-jalan ala Backpacker:
- Perbanyak teman. Semakin banyak teman dan kenalan, akan semakin menguntungkan Anda. Bertemanlah dengan semua orang siapa tahu suatu saat anda akan membutuhkan teman-teman anda itu.
- Anda harus tahu tempat yang akan Anda tuju. Apa yang akan Anda lakukan di tempat tersebut, bagaimana kira-kira akses menuju ke tempat tersebut, dan bagaimana Anda dapat memenuhi akomodasi (ex: penginapan, transportasi, makan, dll) di tempat tujuan harus diperhitungkan.
- Siapkan barang bawaan Anda. Barang bawaan tidak usah terlalu banyak, cukup bawa secukupnya sesuaikan dengan kebutuhan anda. Ingat ini backpakers, semua serba “simple”. Dan jangan lupaa bawa identitas diri dan yang pasti bawa duit.
- Jangan lupa memberitahu kerabat terdekat Anda ketika akan melakukan perjalanan jauh supaya mereka tidak mengkhawatirkan Anda.
- Nikmati perjalanan Anda, jadikan perjalanan ini sebagai sebuat petualangan yang berkesan bagi diri Anda sendiri. Jangan pernah memaksakan diri jika memang Anda tidak sanggup.
Ringkasan
Biaya perjalanan Madiun-Bali-Madiun
selama 3 hari:
Uraian
|
Biaya (Rp)
|
Kereta Madiun-Banyuwangi
|
29.000
|
Penyebarangan Feri
|
6.000
|
Bis Menuju Denpasar
|
25.000
|
Penginapan
|
97.500
|
Makan
|
60.000
|
Bis Menuju Gilimanuk
|
25.000
|
Penyebrangan Feri
|
6.000
|
Kereta Banyuwangi-Madiun
|
29.000
|
Total
|
277.500
|
3 komentar:
Maaf mengganggu..Bila mau liburan ke bali atau kota dan negara lain,,atau cari hotel,tiket pesawat,KA,paket tour atau akomodasi lainnya bisa hub saya di ym/email ke erny_susyanti89@yahoo.com
Saya berikan penawaran harga domestik bagi anda semua yang ingin berlibur.
terima kasih.
wah itu th 2012 ya.kalau sekarang berapa ya kira kira
sekarang berapa ya, salam dari Madiun
Posting Komentar