Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mudik Lebaran Part 1



Tiket Mudik Naik 185%
 
Suasana Mudik Lebaran (sumber: www.mitrainvestor.com)
Tradisi yang tak pernah hilang di Indonesia ketika menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran yaitu mudik. Mudik lebaran seakan menjadi agenda wajib bagi para perantau yang berada di luar kampung halamannya untuk pulang kampung demi bertemu dengan keluarga di kampung dan merayakan hari raya bersama keluarga. Hal itupun saya rasakan semenjak saya kuliah di Bogor. Saya pun menempatkan agenda mudik ini sebagai sesuatu yang memang harus saya lakukan. Selain untuk merayakan hari raya bersama keluarga, di saat momen mudik inilah saya bisa me-refresh diri dan pikiran setelah penat dengan rutinitas rutin yang dikerjakan diperantauan. Suasana rumah yang menyenangkan dan kehangatan keluarga mampu membawa suasana hati dan pikiran menjadi lebih fresh.

Tujuan mudik saya adalah kota kelahiran saya di Madiun, Jawa Timur. Selama ini saya mudik dengan menggunakan moda transportasi bis malam. Saya jarang bahkan tidak pernah mudik menggunakan moda transportasi lainnya seperti kereta atau pesawat. Saya lebih memilih naik bis karena harga yang tidak terlalu mahal biasanya berkisar antara Rp 130.000 pada hari normal. Lokasi keberangkatan juga dekat dengan tempat tinggal saya di Bogor jadi saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta ke stasiun atau ke bandara. Alasan lainnya, saya pikir lebih nyaman menggunakan bis karena tempat duduk tidak terlalu sempit dan ada fasilitas toilet di bis dan mendapat servis makan malam. Selain itu, ketika di perjalanan saya bisa menyaksikan pemandangan yang berbeda-beda mulai dari pemandangan kota, desa, pantai dan hutan belantara. Pemandangan yang tentu tidak membuat saya bosan selama berada di perjalanan. Yap, perjalanan saya dari Bogor menuju Madiun memakan waktu hampir 18 jam. Untungnya bis yang saya tumpangi adalah bis malam jadi sebagian besar perjalanan ada di malam hari sehingga waktu banyak digunakan untuk tidur.

Membayangkan mudik dan suasana dirumah memang menyenangkan, tapi sebelum sampai ke rumah ada suatu perjuangan yang harus dilalui. Di momen mudik lebaran seperti ini jalanan mulai ramai dan padat sehingga banyak terjadi kemacetan. Kemacetan akan semakin menjadi-jadi ketika semakin mendekati hari raya. Bagi yang akan mudik di hari-hari menjelang lebaran sekitar H-7 lebaran, ya bersiap-siaplah bersabar hati menghadapi kemacetan lalu-lintas. Selain kepadatan lalu lintas, yang pasti terjadi pada momen mudik lebaran adalah naiknya harga tiket mudik. Semakin mendekati hari raya lebaran, harga tiket mudik lebaran akan semakin melangit dan ini terjadi hampir di seluruh agen perjalanan. Pada hari normal, harga tarif tiket bis dari Bogor-Madiun berkisar antara Rp 130.000. Pada lebaran yang akan datang ini (8 Agustus 2013) saya sudah memesan tiket mudik untuk H-6 lebaran dan sudah mengalami kenaikan yang sangat drastis mencapai 185%. Harga tiket H-6 lebaran ini mencapai Rp 370.000 hampir tiga kali lipat dari tarif normal. Mungkin ini dampak dari kenaikan biaya operasional dan kenaikan bahan bakar serta tingginya permintaan yang dimanfaatkan perusahaan agen perjalanan untuk menaikkan harga tiket dalam rangka menutupi kerugian pada bulan-bulan sebelumnya. Memang hal seperti ini sudah pasti terjadi jadi sebaiknya memang dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan dana untuk mudik.

Tahun ini saya pun akan merasakan mudik di H-6 lebaran. Sebelum-sebelumnya saya biasa mudik H-14 lebaran karena libur kuliah yang lebih awal dan harga tiket masih murah. Tapi sekarang saya memiliki jadwal libur yang sama dengan pegawai negeri sehingga saya baru bisa mudik di H-6 lebaran yang tentunya dengan konsekuensi harga tiket yang mahal. Biasanya ketika sudah sampai di rumah, saya sering memantau berita di televisi untuk melihat keadaan lalu-lintas di H-7 hingga H-1 lebaran. Tapi sekarang ini saya akan merasakan bagaimana kondisi arus mudik di H-6 lebaran. Yah apapun itu saya tetap berusaha bagaimana caranya bisa mudik karena sudah setahun tidak pulang ke kampung halaman. Tentu saja banyak hal-hal yang dikangenin di kampung halaman terutama keluarga. Oke semoga mudik saya nanti lancar dan selamat sampai tujuan, aminnn!!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Buka Bersama di Kantor



Bukber PKHT

Senengnya hari ini bisa buka puasa bersama di kantor bareng sama orang-orang yang ngakunya lajang semua (hahaha). Total ada 7 orang yang ikut yaitu saya, Arina, Mbak Vit, Mas Arya, Mas Rizal, Mang Dori, dan Haikal. Kami memang sengaja tidak mengajak seluruh orang kantor karena rata-rata sudah berkeluarga. Biasanya yang sudah berkeluarga lebih memilih berbuka bersama keluaraga di rumah. 

Tadaaaaa dan ini lah menu berbuka puasa kami !!!!!
Menu Berbuka


Semua makanan tersebut dimasak oleh kami semua. Untungnya kantor ini memiliki fasilitas dapur jadi masak sendiri pun tak masalah. Menu kami terdiri dari Nasi Liwet, Tumis Kangkung, Orek Tempe, Tahu Goreng, Nugget Ayam, Telur Dadar dan Es Buah. Semua bahan dibeli pada hari itu juga dan langsung dimasak. Itulah enaknya kalau kantor bersebelahan dengan pusat perbelanjaan (mall), jadi lebih mudah kalau mau belanja. Kami saling membagi tugas memasak dan masing-masing orang memegang satu masakan. Nasi liwet dimasak oleh Mang Dori, Orek Tempe dan Tahu Goreng dimasak oleh Mbak Vit, Nugget Ayam digoreng oleh Arin, Telur dadar dimasak oleh Mas Rizal, dan Es buah dibuat oleh Mas Arya. Saya kebagian memasak tumis kangkung. Oh iya es buah ini buahnya ini menggunakan buah melon dari hasil kebun Mas Arya sendiri yang kebetulan dibawa ke kantor. Walaupun semua orang puasa dan tidak dapat mencicipi rasa masakan ketika dimasak tapi hasilnya jangan ditanya, semua rasanya pas dan enak. Mencium baunya saja perut langsung keroncongan.

Yang lebih spesial lagi, kami kedatangan tamu agung. Yap ada Pak Sobir. Pak Sobir merupakan kepala kantor kami. Kebetulan pada saat itu beliau sedang menemani tamu mengunjungi kebun milik kantor dan baru kembali ke kantor lagi sesaat setelah magrib. Kami pun langsung mengajak Pak Sobir untuk berbuka puasa dulu bersama kami sebelum pulang ke rumah. Beliau tampak kaget ketika melihat makanan sudah terhidang di meja karena memang sebelumnya Pak Sobir tidak tahu kalau kami mengadakan buka bersama di kantor.
    
With Pak Sobir

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS