Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

My Graduation Day



Begins and Ends Here

My Graduation Day

Empat setengah tahun sudah perjalanan saya di program sarjana IPB ini. Sungguh tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Padahal, seperti baru merasakan kemarin saya datang ke IPB dan melakukan registrasi di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) IPB dan hari ini saya merasakan momen itu kembali tapi dalam balutan acara yang berbeda. Yap, Hari ini tepatnya 24 April 2013 merupakan hari pelepasan sekaligus penyerahan ijasah bagi lulusan sarjana, magister, dan doktor dari IPB atau sering disebut dengan Wisuda. Sebanyak 800 orang wisudawan dan wisudawati berkumpul dalam gedung ini dengan penuh suka cita merayakan kelulusan mereka dari masing-masing program studi di IPB ini. Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah para wisudawan dan wisudawati dan para orang tua yang melihat anak-anaknya melangkah dengan tegap yang telah resmi menyandang gelar sarjana, magister atau doktor. Tentu saja ada rasa bangga orang tua ataupun saudara atas keberhasilan anak-anaknya menyelesaikan program studinya di IPB.
Empat setengah tahun ini saya merasakan banyak sekali pengalaman-pengalaman yang begitu berharga. Dimana saya tidak hanya memperoleh banyak ilmu pengetahuan dari setiap mata kuliah yang saya ambil, tetapi juga persahabatan, pelajaran hidup, dan kemampuan-kemampuan yang dapat meningkatkan skill saya melalui kegiatan organisasi maupun kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Begitu banyak kenangan yang asik untuk diingat-ingat kembali sebagai obat kangen terhadap masa-masa tersebut.
Registrasi awal sebagai mahasiswa baru di IPB melalui jalur undangan di Gedung GWW merupakan momen pertama saya menginjakkan kaki di IPB. Tak terpintas sedikitpun saya akan berkuliah di IPB. Bahkan sebelumnya saya pun tidak tahu seperti apa IPB. Namun ternyata kampus IPB adalah kampus yang luar biasa hebat dan saya pun tidak pernah menyesal sedikitpun masuk ke IPB. Berawal dari sebuah desa kecil di Kabupaten Madiun, saya melanjutkan studi program sarjana di IPB dengan harapan saya bisa memperoleh ilmu tentang pertanian sebagai bekal saya dalam memajukan lingkungan tempat tinggal saya. Saya dan Bapak saya akhirnya berangkat ke Bogor untuk melakukan registrasi ulang di kampus IPB. Saya pun dipandu oleh kakak kelas saya sewaktu SMA yang sudah diterima di IPB. Momen yang paling saya ingat waktu registrasi ulang adalah kesalahan saya ketika masuk di barisan fakultas. Saya diterima di program studi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Sebagai mahasiswa baru saya pun belum paham singkatan-singkatan nama Fakultas di IPB. Pada saat itu setiap mahasiswa baru diminta untuk duduk pada barisan sesuai dengan fakultas masing-masing. Terlihak kakak-kakak dari BEM membawa plang dari masing-masing fakultas. Ada yang membawa plang fakultas bertuliskan FAPERTA, FKH, FPIK, FAPET, FAHUTAN, FATETA, FMIPA, FEM dan FEMA. Secara tidak langsung dari singkatan-singkatan nama fakultas tersebut dapat ditebak nama fakultas yang dimaksud seperti FAPERTA yang artinya Fakultas Pertanian. Yang menjadi masalah adalah saya tidak tahu apa kependekan nama Fakultas saya. Ada dua nama yang menurut saya mirip yaitu FEM dan FEMA. Saya berfikir bahwa Fakultas Ekonomi dan Manajemen disingkat sebagai FEMA dan saya pun bergegas duduk di barisan FEMA bersama dengan teman SMA saya yang juga kebetulan diterima di fakultas yang sama. Tak lama kemudian kakak-kakak pemandu itu menanyakan nama fakultas saya dan saya menyebutkan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Kakak pemadu tersebut lantas memberitahu saya bahwa saya salah tempat duduk karena saya berada di barisan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Kakak tersebut mengatakan bahwa seharusnya saya berada di barisan FEM. Akhirnya saya pun bergegas pindah menuju ke barisan FEM yang letaknya berlawanan arah dengan FEMA. Sesampainya di barisan FEM saya bertemu dengan anak-anak FEM lainnya. Tepat dibelakang saya ada seorang mahasiswa yang dengan akrabnya mengajak kenalan saya. Nama mahasiswa tersebut adalah Hairul dari SMAN 2 Ciputat dan diterima di program studi Ilmu Ekonomi. Saya pun memperkenalkan diri dengan “medok” jawa yang masih sangat kental. Siapa sangaka orang tersebut menjadi sahabat saya selama di IPB ini dan untuk seterusnya.

Hairul IE 45 and me

Masuk sebagai mahasiswa IPB saya mulai dengan program matrikulasi selama sebulan dan kebetulan saya memperoleh matrikulasi untuk pelajaran Kimia dengan kode kelas KIM-10. Di kelas ini saya hanya mengenal beberapa orang yang sering menjadi teman kelompok praktikum. Kelas ini dicampur dari seluruh jurusan dan dikelompokkan berdasarkan abjad nama. Selama matrikulasi dan tahun pertama, semua mahasiswa IPB tinggal di ASRAMA. Asrama putra dan asrama putri diperuntukan dan diwajibkan bagi mahasiswa tingkat pertama di IPB. Disinilah saya menemukan sahabat-sahabat luar biasa yang telah banyak mewarnai hari-hari saya selama di asrama. Terimakasih Hairul, Akbar, Ade, Angga, Kadafi, dan Ilman serta seluruh teman-teman lorong 9 gedung C2. Begitu banyak kenangan yang membuat saya ingin kembali ke asrama ketika mengingat kekonyolan teman-teman saya dan suasana kebersamaan yang sangat erat terjalin.

Emir, Haris, Dafi, Akbar, Ilman, Angga, Hairul, and Ade

Masa-masa kuliah TPB saya menemukan teman-teman A06 yang asik dan menyenangkan yang terdiri dari berbagai jurusan itu. Tercatat hanya 3 teman saya yang satu jurusan dengan saya.  Sebagian dari mahasiswa yang saya kenal dari kelas matrikulasi KIM-10 ada di kelas A06. Begitu menyenangkan ketika bersama mereka walaupun hanya satu tahun kebersamaan di kelas A06. Dan saya baru merasakan kebersamaan yang begitu erat ketika pada semester ke-2 ada perlombaan aerobik. Di momen tersebut saya benar-benar mulai mengenal masing-masing pribadi anak-anak A06. Sampai pada akhirnya, kami A06 melakukan acara perpisahan di Curug Nangka, Bogor. Ini merupakan acara yang kami gelar sebelum kami berpisah di masing-masing jurusan. Di akhir acara ada momen curhat yang membicarakan mengenai kesan pesan selama di A06. Pada momen itulah saya tidak bisa menahan air mata sampai pada akhirnya saya pun menangis karena merasakan perpisahaan begitu cepat ketika saya baru merasa dekat dengan semua anak-anak A06. Yah, walaupun sudah tidak sekelas setidaknya kita semua masih bertemu di kampus IPB.

A06 TPB '45

Memasuki semester 3, saya pun sudah masuk ke kelas sesuai jurusan yaitu Agribisnis (AGB). Di kelas ini saya menimba ilmu selam kurang lebih 3,5 tahun. Dan kebersamaan dengan mahasiswa AGB juga sangat erat terjalin. Beberapa even yang sangat melekat pada ingatan saya adalah momen-momen acara Sportakuler yaitu acara pertandingan olahraga di Fakultas Ekonomi dan Mananejemen terutama pada kegiatan aerobik. Selain itu, perkuliahan di kelas, fieldtrip, PKM, klub badminton, HIPMA dan mengerjakan tugas kelompok sampai praktikum mata kuliah Agronomi dan Hortikultura sampai saat ini sangat melekat di pikiran saya. Berbagai karakter mahasiswanya yang unik-unik dan beragam membuat masing-masing memiliki karakter atau ciri khas masing-masing. Sampai-sampai dulu saya dan teman-teman membentuk kelompok “Salelink Danus” yang beranggotakan 9 orang yaitu Saya, Andi, Ruri, Syifa, Ervan, Nunik, Andika, Ririn, dan Diki. Kami membuat sebuah kelompok yang bukan sembarang kelompok. Kami membawa kelompok kami menjadi kelompok yang produktif. Kami pun berfikir untuk membentuk kelompok yang dapat menghasilkan uang. Perumusan kelompok ini pun dilakukan di Kosan milik Nunik. Dari perumusan tersebut munculah ide untuk melakukan usaha kecil-kecilan dengan berjualan snack di kelas. Namun kami terkendala modal, akhirnya kami pun menyepakati akan melakukan sistem investasi dengan menanam uang sebanyak Rp 10.000 setiap anggota. Akhirnya terkumpul Rp 90.000 sebagai modal utama kami. Dari modal tersebut kami menjalankan usaha penjualan snack. Kami pun spakat bahwa seluruh hasil keuntungan tidak akan dibagikan pada anggota sebelum lulus dari IPB. Segala macam usaha kami lakukan demi menghasilkan uang dari jualan snack makanan ringan, jualan donat dan roti sandwich, hingga mengumpulkan botol bekas dan kertas bekas untuk dijual. Namun pada tahun ke-3 atau mulai dari smester ke-5, kami pun mulai terpecah dan sudah tidak menjalankan aktivitas bisnis. Pada semester-7 kami pun mencoba untuk berkumpul kembali membagikan dividen dari investasi yang telah ditanam sebelumnya.

Bestcur

Walaupun dari kelompok Salelink tersebut sebagian sudah berpisah, beberapa dari kami masih sering bersama hingga akhirnya terbentuklah geng baru yaitu “Bestcur” yang beranggotakan Saya, Andi, Diki, Syifa, Ruri, Nunik, dan 3 anggota baru yaitu Akbar, Hera, dan Firas. Entah darimana nama Bestcur ini muncul yang saya ingat awal kata Bestcur ini dari sebutan “Curah” yang disebut oleh salah satu teman saya Andi karena kami sering membeli makanan yang berharga murah tapi porsinya banyak sehingga disebut makanan Curah. Dari kata “Besties + Curah” menghasilkan “Bestcur”. Kebersamaan kami pun berlangsung hingga saat ini. Sejak awal kami sangat akrab dan sering melakukan jalan-jalan untuk sekedar kulineran atau nongkrong sampai larut malam di K*C. Di kala ujian atau kuliah kami pun selalu bersama dan selalu mengatur formasi tempat duduk supaya tetap bersama. Walaupun kami membentuk geng kami bukanlah kelompok yang tertutup kami masih menyatu dengan mahasiswa AGB lainnya. Saat-saat di angkot merupakan momen-momen yang paling berkesan. Karena di angkot ini kami bisa tertawa lepas, saling share, dan mem-bully teman kami. Kita semua paham bahwa bulliying yang kami lakukan hanyalah sekedar bercandaan untuk memecah suasana dan membuat suasana menjadi lebih ceria tanpa ada maksud untuk menjatuhkan satu sama lain. Selain itu, nongkrong di K*C sepertinya menjadi agenda wajib kalau kita jalan-jalan ke kota. Walaupun cuma sekedar membeli paket goceng yang penting bisa kumpul dan menghabiskan waktu bersama. Pernah suatu kejadian, kami sempat ditegur oleh pihak keamanan K*C karena suara tertawa kami sangat keras. Kebersamaan itu sekarang masih terjalin walaupun kami semua sudah terpisahkan oleh jarak dan waktu. Tetapi persahabatan tidak pernah terpisahkan oleh apapun selama kita semua masih memiliki rasa persahabatan. Terimakasih sahabatku “Bestcur” (Andi, Diki, Syifa, Ruri, Nunik, Akbar, Hera, dan Firas) telah mewarnai hari-hariku semoga kita bisa selalu menjadi sahabat sampai akhir hayat. Terimakasih juga buat seluruh mahasiswa AGB45 atas kebersamaan dan keceriaan selama 3,5 tahun ini, I muss you all.

Agribisnis 45 FEM IPB

Dan pada akhirnya semua sahabat-sahabatku dan teman-temaku semua menemukan jalan masing-masing selepas dari IPB ini. Saya pun harus menentukan jalan hidup saya sendiri dan memulai sesuatu yang baru. Terimakasih Tuhan, Engkau memberikan orang-orang yang penuh kasih sayang di sekelilingku, orang tuaku, saudaraku, sahabatku, teman-temanku, dosen, dan seluruh orang-orang yang pernah mengenal saya. Jangan biarkan saya lupa atas apa yang telah diberikan oleh mereka Ya Tuhanku. 

Finally I Finished My Bachelor’s Degree and I’m happy as Bachelor of Economics from Bogor Agricultural University.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Personality Type

The Determined Realist

Determined Realists like you want to bear responsibility and welcome challenges. You are a stable and reliable person. External contacts are very important to you; you mix well and you are very active. You are an excellent organiser and you are very happy when things are done correctly and punctually; you can quickly react impatiently if others are not as conscientious, orderly and dutiful as you are. You prefer structured work which produces visible results quickly to abstract, long-drawn-out processes. Determined Realists have no problem with routine as long as it serves efficiency. However, you very much dislike unexpected and unpredictable occurrences which mess up your careful plans. Once you have committed yourself to a cause you do this with dedication and you are willing to make considerable sacrifices for it.
Determined Realists do not avoid conflicts and criticism but face up to them and look for solutions. As you have a keen eye for the errors and shortcomings of others and you are often quick at expressing criticism, you sometimes rub people up the wrong way - especially when you lose your temper and jump to conclusions. Due to your marked sense of justice you are quickly willing to correct yourself and never take offence if someone speaks to you frankly. Determined Realists like you are often found in executive positions as you combine commitment, competence and the ability to assert yourself. In your spare time, you also accept responsibility in clubs and other institutions.
As a Determined Realist, you are one of the extroverted personality types. You enjoy working in a team as a colleague or a team leader. Because you have an outgoing nature, you approach others easily and openly; working in solitude by yourself would be punishment for you. You know how to appreciate a harmonic working climate, but the relationship to your colleagues is not as important to you as to some of the other personality types. For you, the task always comes first and your colleagues and/or superiors are second. As long as everybody is working as disciplined and determined as you are, everything is just fine.
However, if you sense that the work is suffering from irrelevant disputes or private matters that have nothing to do with the job, you have no problem expressing your criticism, and making your team toe the line. It would never occur to you to sacrifice a good result in your work on the altar of personal moods, or in favor of a conflict free environment. On the other hand, you are one of the personality types who is best at handling criticism, and swallow negative feedback without brooding or sink into depression. Consequently, you also can hold your ground in professions where the climate is a little rougher and more competition oriented.
You are an excellent organizer, and a genius at planning and maintaining a workflow that is precise and on time. You enjoy dealing with details and facts, developing rules and guidelines, and establishing standards. Here, your natural sense for systematic and love of order prove to be advantageous; as well as your acute aptitude to see the most efficient of all possible approaches. Where your work is concerned, “reliability” is your second name. You have a real problem leaving things to chance, and you hate nothing more than when something unexpected happens, thus throwing your carefully laid plans into chaos without warning. When a project you conceived is implemented without any hiccups and is brought to a good end, this is your greatest joy.

Source : http://www.ipersonic.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS