Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tips Mengatasi Ketombe

Sering merasa gatal di kulit kepala mebuat kita menjadi sangat tidak nyaman, apalagi kalo gatal karena ketombe. Selain membuat kepala tidak nyaman, keberadaan ketombe juga membuat penampilan jadi tidak oke. Ketika anda menggaruk kulit kepala maka ketombe anda akan berterbangan dan hinggap di baju anda. Kebetulan anda memakai baju warna hitam, itu bencana buat anda. Kali ini ada tips mengatasi ketombe berdasarkan pengalaman saya pribadi.


Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit kepala. Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel epidermal akan terdorong keluar, di mana mereka pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas merupakan kejadian alami yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit. Pada umumnya, pengelupasan ini terlalu kecil untuk dapat terlihat mata. Namun demikian, kondisi tertentu menyebabkan pergantian/pertumbuhan sel menjadi terlalu cepat, khususya umum terjadi di kulit kepala. Pada orang berketombe, sel-sel kulit mungkin mati dan digantikan setiap kira-kira dua minggu sekali, sedangkan pada orang tanpa ketombe, siklus ini berlangsung satu bulan sekali. Ada orang yang mengalami pengelupasan secara terus menerus (kronis) ataupun sekali-sekali, pengelupasan dalam jumlah yang besar yang diikuti dengan pemerahan dan iritasi. Ketombe dapat juga merupakan gejala seborrhoeic dermatitis, psoriasis, infeksi jamur atau kutu rambut.

Bila mengalami ketombe, menggaruk kepala secara berlebihan harus dihindari. Menggaruk bagian tersebut dapat menyebabkan kerusakan kulit, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama sekali dari bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus. Walaupun infeksi bakteri ini merupakan risiko terbesar dari ketombe, kebanyakan orang akan menemukan bahwa ketombe dapat menyebabkan isu sosial hilangnya kepercayaan diri bagi penderitanya. Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terlepas dan menumpuk dalam jumlah yang besar, yang tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala. Oleh karenanya, pengobatan segera menjadi sangat penting untuk murni alasan sosial. Berikut tips agar ketombe anda berkurang.

  1. Rajinlah membersihkan rambut. Membersihkan rambut dapat membuang penumpukan kulit mati yang ada pada kulit kepala dan membersihkan rambut dari kotoran serta minyak. Rambut yang berminyak akan sangat gampang sekali tertempel debu dan kotoran. Debu dan kotoran ini akan memperparah ketombe. Lakukan keramas setiap dua atau tiga kali sehari dan pastikan pada waktu keramas rambut benar-benar bersih.
  2. Tidak ada shampo yang bisa menghilangkan ketombe dalam sekali keramas. Untuk menghilangkan ketombe atau setidaknya mengurangi ketombe harus melalui proses yang tidak singkat. Pemilihan shampo yang tepat akan berpengaruh terhadap usaha anda menghilangkan ketombe. Pilihlah shampo anti ketombe yang cocok dengan kulit anda dan jangan berganti-ganti shampo. Gunakan satu merek shampo yang memang anda yakini dapat menghilangkan ketombe. Berdasarkan pengalaman penulis, menggunakan shampo yang mengandung selenium sulfida biasa mengurangi ketombe. Shampo janis ini biasanya harganya lebih mahal daripada shampo pada umumnya.
  3. Setelah keramas, pastikan rambut anda sudah kering sebelum anda melakukan aktivitas kembali. Kondisi rambut yang basah juga akan mempermudah debu dan kotoran menempel di rambut. Pada saat anda keluar rumah pastikan kondisi rambut dalam keadaan kering.
  4. Hindari penggunaan minyak rambut atau gel. Jika rambut anda kering karena memakai shampo anti ketombe atau memang tipe rambut anda memang kering maka anda bisa mensiasatinya dengan menggunakan hair conditioner. Penggunaan conditioner dapat membuat rambut anda lebih halus.
  5. Bersihkan segera rambut apabila anda sangat berkeringat hingga membuat rambut anda lepek. Keringat selain memicu timbulnya bau tidak sedap di rambut juga akan memperburuk ketombe anda.
Itulah 5 hal yang harus diperhatikan dalam mengurangi ketombe. Ketombe mungkin tidak dapat dihilaangkan 100% tetapi dapat dikurangi. Semoga tips tersebut dapat bermanfaat bagi anda.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ketombe

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Opini Pribadi Tentang Kenaikan Harga BBM

Pada tanggal 1 April 2012 nanti, pemerintah berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak. Harga bensin yang semula sebesar Rp 4.500,00 per liter akan direncanakan naik menjadi Rp 6.000,00 per liter atau naik sebesar 33%. Harga yang selama ini diterima konsumen yaitu sebesar Rp 4.500,00/liter merupakan harga bensin setelah disubsidi oleh pemerintah. Harga tersebut menempatkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan harga bensin termurah. Bahan bakar minyak bersubsidi tersebut sebenarnya ditujukan kepada golongan ekonomi menengah ke bawah. Namun pada praktiknya, pengguna bahan bakar bersubsidi ini dari semua golongan termasuk golongan atas. Tentu saja hal ini menjadi tidak tepat sasaran. Subsidi dari negara untuk bahan bakar minyak bisa saja semakin besar mengingat minyak sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan sehingga memicu kelangkaan bahan bakar minyak yang dapat menyebakan harga minyak merangkat naik. Peningkatan harga minyak harus ditanggung oleh negara dengan mengeluarkan anggaran lebih besar untuk subsidi. Jika hal ini terjadi dalam periode yang lama maka bisa jadi negara mengeluarkan porsi yang lebih banyak hanya untuk subsidi minyak tersebut. Padahal masih banyak alokasi-alokasi dana dibutuhkan untuk melakukan pembangunan pada sektor vital lainnya. Bisa diramalkan pembangunan ekonomi Indonesia akan turun apabila subsidi minyak ini tidak dikurangi. Niat baik pemerintah ini ternyata kurang disambut manis oleh masyarakat. Masyarakat banyak mengeluhkan akibat yang ditimbulkan dari kenaikan harga bahan bakar ini. Kenaikan bahan bakar akan memicu kenaikan harga barang baik bahan baku maupun barang jadi. Dampak dari kenaikan bahan bakar akan sangat dirasakan pada kegiatan transportasi, kegiatan transportasi berhubungan langsung dengan penggunaan BBM. Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan biaya pengiriman sehingga berimbas pada kenaikan harga pada sejumlah barang. Selain dalam bidang transportasi, kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada biaya produksi sejumlah industri yang menggunakan bahan bakar minyak. Terjadinya kenaikan harga-harga barnag tentu saja akan meningkatkan tingkat inflasi di negara ini. Golongan masyarakat ekonomi menengah kebawah dengan daya beli rendah pasti akan merasa keberatan jika harga BBM ini dinaikan. Hal ini wajar sebagai bentuk respon dari masyarakat karena masyarakat juga berfikir realistis bahwa meningkatnya harga BBM otomatis harga barang banyak yang naik. Namun pemerintah memiliki kompensasi dari kebijakan menaikkan harga BBm tersebut yaitu dengan memberikan bantuan sejenis bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin di negara ini. hal ini pun ditanggapi secara positif dan negatif, ada yang menolak tapi ada pula yang menerima. Program serupa pernah dilaksanakan sebelumnya dan berjalan tidak efektif. Sistem pembagiannya yang tidak tepat malah membuat keadaan semakin memburuk. Banyak masyarakat yang rela mengantri bahkan berdesak-desakan demi mendapatkan beberapa rupiah saja. Kebanyakan dari mereka adalah nenek-nenek renta yang secara fisik sudah tidak kuat lagi untuk beraktivitas seperti itu. Ditambah lagi, bantuan jenis ini dinilai memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Bantuan langsung tunai dinilai membuat masyarakat menjadi malas bekerja dan hanya megandalkan dari dana bantuan tersebut. Tentu saja hal seperti ini tidak diinginkan karena produktivitas masyarakat malah menjadi menurun.

Dari kondisi-kondisi tersebut ada beberapa hal yang perlu dibenahi atau dicermati secara bersama. Berbagai upaya masih bisa dilakukan agar dapat menghasilkan suatu kebijakan yang menguntungkan semua pihak, tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan. Berikut ini beberapa hal yang harus dicermati:

  1. Pemerintah seharusnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat atas wacana kenaikan harga BBM ini. Sosialisasi bukan hanya sekedar pemberitahuan mengenai kebjakan tersebut tetapi juga menjelaskan apa saja pertimbangan atau alasan kebijakan tersebut diambil, bagaimana dampak jangka pendek dan jangka panjang yang akan terjadi, apa keuntungan yang akan dirasakan masyarakat atas kebijakan tersebut, dan bagaimana solusi mengatasi kendala-kendala yang akan muncul ketika kebijakan tersebut diambil. Pemerintah seharusnya mensosilisasikan hal tersebut kepada masyarakat luas supaya masyarakat tahu latar belakang dan tujuan dari kebijakan tersebut. Usaha sosialisasi ini tidak hanya dilakukan sebanyak satu atau dua kali tapi bisa dilakukan lebih sering sehingga masyarakat akan semakin ingat dan semakin tahu. Pemerintah bisa memanfaatkan media-media komunikasi seperti media cetak, media elektronik, dan media langsung melalui seminar, kampanye, atau diskusi publik untuk mensosialisasikan program pemerintah.
  2. Pemberitaan di media masa banyak memuat berita-berita tentang penentangan masyarakat terhadap kenaikan harga BBM ini. disini peran media sangat besar sekali sebagai salah satu media penyalur informasi. Akan tetapi fenomena yang terjadi saat ini memperlihatkan kenyataan bahwa “bad news is a good news”. Banyak sekali pemberitaan-pemberitaan yang ditampilkan di media berupa pemberitaan yang mengangkat sisi negatif. Seharusnya dalam menyampaikan berita di dalam media porsinya harus berimbang. Berita atau informasi yang sifatnya positif harusnya disampaikan juga dengan porsi yang lebih banyak supaya masyarakat tidak teracuni pikirannya akan hal yang negatif. Selain itu hal ini akan mengurangi dampak kepanikan yang terjadi pada masyarakat karena pemberitaan tertentu. Hal ini jangan diartikan bahwa media harus berpihak kepada pemerintah, tetapi harus disikapi bahwa media merupakan pihak netral yang melihat suatu kasus dari sudut pandang yang objektif tanpa memihak. Media juga menjadi suatu jembatan perantara antara masyarakat dengan pemerintah.
  3. Kebijakan pemerintah untuk memberikan bantuan langsung tunai perlu mendapat kajian ulang apakah kebijakan ini efektif dan efisien dengan melihat kondisi negara Indonesia saat ini. Kebijakan seperti ini dirasa kurang tepat sasaran. Pengalihan alokasi subsidi BBM untuk BLT ini tidak akan membawa perubahan secara menyeluruh. Pemberian bantuan tunai hanya akan bersifat sementara atau jangka pendek. Belum lagi bantuan seperti ini hanya akan membuat produktivitas masyarakat menjadi menurun. Hal ini dianalogikan seperti seorang nelayan. Seorang nelayan yaang tidak punya apa-apa ingin memancing di laut tetapi nelayan tersebut diberi ikan satu atau dua ekor oleh temannya. Hal tersebut tidak salah, nelayan masih dapat menikmati ikan tersebut untuk kebutuhan makan. Namun, apakah ikan tersebut akan bertahan lama, dengan ikan dua ekor paling cukup untuk satu hari. Lain halnya apabila nelayan tersebut di beri alat pancing. Nelayan akan mengerahkan tenaganya memancing ikan. Artinya ada usaha yang dilakukan oleh petani. Dengan melakukan usaha tersebut nelayan bisa saja memperoleh ikan lebih dari dua ekor dala sehari dan keesokan harinya masih bisa mencari ikan lagi dengan alat pancing yang dimilikinya. BLT ini diibaratkan sebagai ikan tersebut. BLT hanya akan mengatasi masalah dalam jangka yang sangat pendek. Langkah yang bijak yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah mengalokasikan bantuan tersebut untuk kegiatan pembangunan infrastruktur di pedesaan maupun perkotaan. Perbaikan infrastruktur akan memperbaiki pembangunan dalam segala sektor seperti sektor ekonomi, pertanian, perdagangan dan sebagainya. Perbaikan pembangunan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Dengan ini pengalihan alokasi subsidi BBM menjadi tidak sia-sia.
Itulah beberapa hal yang perlu dicermati dan dikaji kembali. Inilah opini dari seorang masyarakat yang melihat fenomena wacana kenaikan BBM ini dari sudut pandang pribadi penulis. Semua hal yang tertulis dalam artikel ini hanyalah pendapat penulis pribadi jika ada penyataan yang salah atau kurang tepat harap dikoreksi dan jika ada yang kurang berkenan penulis meminta maaf. Tidak ada maksud untuk menyinggung kelompok, lembaga, atau instansi tertentu. Segala kritik dan saran akan penulis terima demi perbaikan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi para pembaca untuk membawa perubahan kearah yang lebih baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS